12/09/08

Waktu


Waktu adalah anugerah yang diberikian Tuhan, sama untuk semua orang; 24 jam sehari. Yang membedakan adalah cara menggunakannya.

Sewaktu sekolah, aku tidak menggunakan waktu dengan baik untuk mengerjakan PR dan belajar. Sekali atau dua kali saja aku tertinggal dalam sebuah mata pelajaran yang sangat “logika”, aku akan terseret – seret sepanjang semester,karena tidak segera mengejar ketertinggalanku. Saat mengerjakan tugas, seringnya aku ntontek kerjaan teman. Pas ujian,aku mengerjakan dengan meraba – raba.

Waktu SD, sering kali aku membuat orang tua repotkarena tidak mengerjakan PR jauh hari sebelumnya. Aku mengerjakan mendadak, malam sebelum dikumpulkan. Padahal PR diberikan 3 hari sebelumnya. Pernah suatu kali aku sengaja tidak mengerjakan PR karena guruku bilang, pengumpulan 2 hari lagi.Aku santai saja, walaupun besoknya ada jadwal mata pelajaran yang sama dengan guru yang sama. Benar saja, kami diperintahkan mengumpulkan tugas. Karena aku tidak membawa bukunya, aku harus pulang untuk mengambil di rumah. Segera ku panggil becak. Untung saja rumahku dekat dengan sekolahku. Sampai dirumah, dengan rasa tidak tenang, tidak bisa berkonsentrasi, aku minta tolong ibuku mengerjakan PR. Aku beruntung karena hari itu ibu tidak pergi.

Dibangku kuliah, karena jadwal padat, aku tidak mungkin menunda mengerjakan tugas, apalagi aku selalu mengerjakan berkelompok dengan teman – teman. Tetapi soal belajar, tetap saja aku malas- malasan. Hasilnya, ada mata kuliah yang harus kuulang ujiannya. Menyesal sih, tapi waktu tak bisa diulang.

Aku tahu dan sudah sering mendengarkan nasihat untuk tidak menunda, tetapi selalu lewat begitu saja. Hingga suatu hari, mataku benar – benar dicelikkan. Aku melihat diriku dan sekitarnya, aku mendapati kesan yang kuat bahwa hidup dijalani begitu saja, dibiarkan mengalir. Aku bersyukur, Tuhan nyatain firman-Nya tepat waktu dan sasaran. Tuhan memberiku akses yang luar biasa untuk mengerti kebenaran tentang waktu lebih dalam lagi.

Sebuah kalimat kuingat jelas, “menunda – nunda adalah menyia – nyiakan hidup”. Aku tertempelak! Berapa banyak waktu telah kubuang percuma dengan tidak melakukan apa2? Jika dijumlahkan, bisa mencapai angka tahunan, dan itu jelas sesuatu yang tidak main – main.! Ini serius !

Lalu Tuhan mengingatkanku, “berapa banyak jiwa telah kau pindahkan dari gelap kedalam terang?” aku terhenyak, diam dengan rasa bersalah. Cukup sudah berpikir – pikir dan menimbang – nimbang ! kukatakan pada diriku, “Berhenti berasumsi! Bertindaklah sekarang!”

Dengan sigap aku perbaiki diri, aku terapkan semua langkah strategis untuk tindakan strategis.

Dan akan kutularkan pada sobat – sobat terdekatku. Ayo, jangan tunda apapun juga! Ambil langkah, and do something! Sekalipun Sesuatu yang belum pernah kulakukan sebelumnya, sekalipun ada ketakutan akan begini begitu. Aku ingin katakan, hanya ada satu cara membuktikannya, coba saja! Tak ada ruginya kok! Selama itu hal positif yang membawa kita pada perbaikan dan pertumbuhan , go for it!

Tidak ada komentar: