09/11/08

Nyari Vocal Coach

Setelah lama ber otodidak ria dalam bernyanyi, n lama ga off air nyanyi *jijai lebay..^^* akhirnya Ron mutusin buat nyari vocal coach, beneran udah lama pita suara ni ga dilatih ma sang ahli. Sebenarnya pengen latian vocal buat mengasah lagi yang sudah ada biar lebih baik. Kalau kata mas Daniel (temen penyanyi di Bandung) “jangan berhenti nyanyi nal..” iya sih. Semakin banyak jam terbang semakin terasah vocal kita. Kerasa banget ni, selama gabung paduan suara kemampuan semakin meningkat (halah..), mulai dari pernapasan sampe dinamika bernyanyi jadi ngerti gara –gara paduan suara. Tapi kata salah satu pelatih paduan suara terkenal di Jogja, katanya penyanyi solo yang gabung paduan suara harus lebih banyak nyanyi solonya karna kalau dibiarin karakter bakal berubah seperti seriosa (haha..).

Ron dah tanya sana sini mengenai pelatih vocal yang bagus dijogja, sampe browse segala kali aja dapet info. Dan ternyata mang dapet. Udah ada tiga nama si yang Ron incar, karena mang mreka ngajar bagus (katanya). Pengalaman nya banyak, sekarang masi nyari tau tarifnya (hehe maklum kere). Punya pelatih sendiri juga bagusnya karena ada link buat ngisi acara – acara, terus bisa kenal pemusik – pemusik hebat yang ga menutup kemungkinan karena mereka kita bisa ngenal orang – orang kalangan atas, seperti pejabat. Yang penting tu PROMOSI. Hehe.. kasarnya percuma punya talent kalo ga dikembangin.

Kalau gada halangan habis UTS Ron bakal mulai latian vocal lagi. Udah siap menjajal festifal lagi, intinya yakin,believin’ your self. Gw baru ikut lomba nyanyi solo tiga kali dan baru menang sekali. Tapi dua festival yang aku kalah lantas ga buat kecil hati, karena selalu yakin tampil baik. Cuma saat itu memang ada yang lebih baik n lebih bagus dari Ron dimata juri.

Kedepannya si Ron pengen ngembangin lebih, lolos tahap dua audisi Indonesian Idol jujur buat percaya diri nambah, tapi tetap berserah aja apapun yang ada dijalani dulu. Semoga latian vocal ntar bukan hanya nafsu sesaat tapi benar – benar bisa ngasi hasil n tentunya semua buat kemuliaan Tuhan yang udah terlalu luar biasa baik sama Ron.

Ron juga dah pernah buat album – albuman yang lumayan dapat respon baik (haha ngayal bgt), gapapa, yang penting kalau usaha n doa pasti ada aja jalannya. Amin, album kedua baru mau take pertama akhir bulan ini, tepat hari ulang tahun Ron, 28 November. Jujur karna nyanyi Ron bisa menghargai hidup lebih lagi.

Read More..

KOST COBRA - Anak Kesayangan

Seru juga ni kalo gw buat tulisan tentang Kost an gw, udah dua tahun gw menghuni kost yang diberi nama Kost Cobra (oleh anak – anak kost sendiri. Haha sebenarnya nama kost nya Kost RIA, tapi anak – anak kost agak “jijik” dengan nama itu. Akhirnya muncul inisiatif dari salah satu dari kami buat ngubah nama kost jadi Kost COBRA (biar keliatan kost cowok nya) LOL. Dua tahun disini banyak terjadi perubahan personel, banyak yang lulus n digantikan maba atau orang baru yang bukan maba. Setiap perubahan terjadi suasana juga berubah. Tapi gak berubah drastis jadi asyik keg a asyik atau sebaliknya. Cuma paling beberapa orang dekat dah gaada itu pasti sedikit banyak menciptakan perbedaan suasana.

Itu sejarah singkatnya yang gw tau selama menghuni kost. hehe… untuk itu gw mutusin buat update (kalo ada waktu) mungkin sebulan sekali tentang hal- hal menarik atau kisah – kisah menarik yang bisa gw tulis tentang kost gw. (hitung – hitung nambah postingan).

Sebelumnya gw mang udah pernah post sekali tentang kost gw pas acara perpisahan mas Aan, tapi post ini gw anggap edisi perdananya. Buat edisi pertama ini gw ngangkat tema “Anak Kesayangan Ibu Kost” haha agak – agak ga penting si, tapi kalau niat nulis tetep harus ditulis.LOL

Sampai sekarang 17 kamar yang ada dikost masi terisi penuh, anak – anak yang ngisi datang dari berbagai suku dan ras. Gw sendiri asalnya dari Sorowako, Sul-Sel. Ada juga yang dari Flores, Toraja, Luwuk Sul Tengah, Bekasi, Medan, Palangkaraya, Semarang, dan Jambi. Anak – anaknya? Bang Rimba (ketua kost saat ni) hehe, Bobby, Andre, Oran, Isal, Reza, Ijun, mas Adi (Adi besar), Adi kecil, Afdil, Asto, Juanda, Opan, Ichal, Indra, n Ronald tentunya. (satu lagi anak baru gw lupa namanya). Back to topic, Gimana bisa mendeteksi anak kesayangan atau gold son? Bisa diliat dari :

1. Cara ngomong ibu ke anak kostan

2. Jarang dimarahi, haha sebenarnya ini ibu ga brani marah atau gimana.

3. Ibu tau kebiasaannya

4. Ibu hapal semua teman – temannya

5. Kadang dicariin

6. Anak yang ga telat bayar kost n listrik

7. Yang bisa bantu –bantu didapur LOL

8. Suka beres kamar

9. Jarang diomongin belakang (haha ni penting)

10. Anak tu sering nyapa ibu

11. Ramah dan sopan

12. Baik sama Benny dan Esty (anaknya ibu kost)

Kalau ada yang memenuhi criteria diatas, pasti jadi anak kesayangan ibu. Kalau Ron sendiri punya beberapa criteria diatas walau yang nomer 9 tu ga. Haha. Soalnya pernah dikasi tau diomongin gitu. Tapi Ron mah nyantai aj. (jujur gw gatau mau dibawa kearah mana tulisan ini LOL). Yang jlas biar terjamin semuanya dikost jangan jadi anak bandel kalau dikost, kalau diluar terserah. Hehe.. itu aja si yang mau Ron tulis. ^^

Read More..

07/11/08

Lelaki Yang Tak Ada (part 5)


“Halo, Karen… Lama tak berjumpa…” seorang lelaki tampan berbaju hitam dengan wajah bersinar, tiba – tiba muncul dikamar Larry sambil menyapa dan tersenyum ramah pada Ibu Larry. Ibu Larry dengan raut muka yang sangat menegang karena shock melihat sosok yang ada dihadapannya. Jantungnya berdegup sangat kencang, pikirannya kacau dan tubuhnya hanya terkaku di depan pintu Larry. “apa kabarmu Karen? Tampaknya kau kelihatan kaget melihatku mengunjungimu..” dengan nada suara bak prIa bijaksana dia berkata dengan ramah pada Ibu Larry. Ibu Larry masi saja terdiam dengan pikiran yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seperti sesuatu yang tidak dia inginkan terjadi tetapi terjadi. Yang selama ini dia khawatirkan ternyata harus dia hadapi dihari dimana dia belum siap dengan semuanya. Masi dengan wajah yang shock dan ditambah dengan tangan yang gemetar Ibu Larry masi terdiam diposisinya yang tak berubah sejak tadi. “Kau kenapa Karen? Kau seperti melihat hantu…” kata pria berbaju hitam itu sambil melangkah pelan kearah Ibu Larry. “Jangan mendekat!!! Pergi!!” teriak Ibu Larry yang dengan sigap melihat kekiri dan kanan hendak mencari Sesuatu yang bisa digunakannya untuk membela diri. Saat dia melihat gunting yang terletak diatas meja, segera dia mengambil dan mengacungkannya ke arah pria itu. “Sekali lagi aku bilang jangan mendekat!! Aku takkan segan – segan melukaimu!!” dengan mata yang melotot dan nada bicara yang semakin meninggi Ibu Larry mengacungkan tangannya yang terlihat gemetar, urat – urat lehernya sangat tampak menegang, napasnya juga tak teratur. Pria itu pun memberhentikan langkahnya sambil, tapi tak ada raut ketakutan sedikitpun terpancar darinya, dengan tenang dia masi saja tersenyum. “wow… beginikah caramu menyambut teman lama? Aku datang kesini dengan baik – baik, Karen. Lagipula benda seperti itu tak bisa melukaiku, apa kau sudah lupa dengan kejadian 19 tahun yang lalu?”. Dari awal Karen memang telah putus asa dengan apa yang dilakukannya,karena dia tahu lelaki yang ada didepannya sekarang bukan manusia biasa. Dia ingat 19 tahun yang lalu saat berusaha menyerang pria itu dengan sebilah pisau, tusukannya memang menyebabkan luka tetapi tak sampai sepuluh detik luka itupun menutup dan sembuh kembali tanpa berbekas. Menyadari hal itu dia melangkah kebelakang, kaki nya diseret, matanya masi memandang pria itu tapi tak kelihatan setegang tadi. Setelah badannya menyentuh dinding, dia terduduk pelan. Sangat lemas, dan mulai menangis. “Kenapa kau datang lagi…? Apa maumu..?” kata Ibu Larry dengan pelan, terisak, sambil memandang lantai dapurnya. Tangannya masi menggemgam erat sebuah gunting. “Karen.., aku datang seperti janjiku 19 tahun yang lalu.” Kata pria itu tenang. “Larry… dia alasanku kembali lagi” lanjut pria itu. Pria berpakaian hitam itu lalu menarik kursi dari meja makan dan duduk di kursi itu. Ibu Larry lalu memandang pria itu dengan setetes air mata mengalir di pipinya. “Mau kau apakan Larry..? tolong jangan libatkan dia, dia tidak tahu apa – apa.” Ibu larry memohon. “ Tapi itu tidak akan berlangsung lama, Karen, sesegera mungkin Larry harus tahu semuanya.” Pria itu menanggapi Ibu Larry masi dengan tenang. Ibu Larry masi terduduk menyandar dengan tangan yang masi sedikit gemetar. “Dia satu – satunya yang kumiliki…, tanpa Larry aku tak berarti apa- apa, dan selama ini segalanya kami jalani berdua dengan tenang dan bahagia.. jadi tolong jangan ganggu kami..” kata Ibu Larry pelan dan tenang sambil menatap keluar melalui jendela dapur yang terbuka. Angin dingin dapat dirasanya yang masuk melalui jendela itu, membuatnya semakin gemetar. Tapi pria itu kelihatan semakin menikmati pertemuannya, tampak dia tak terganggu sedikitpun dengan setiap respon yang diberikan Ibu larry. “Ayolah.. Karen.. jangan terlalu keras terhadap dirimu, kau sendiri tau bahwa ini harus terjadi, dan kau pun tahu bahwa aku harus menjemput Larry saat dia berumur 19 tahun, Larry bukanlah anak yang biasa, dia special, dia juga….” Pria itu masi ingin berbicara ketika.. “STOP!! Aku tak mau mendengarnya lagi!! Selama ini kami sudah hidup sangat bahagia, dia memiliki banyak prestasi dan jarang membuat masalah!! Kau tak berhak melibatkan dia dengan semua ini!!” . Emosi ibu Larry kembali naik, dengan berurai air mata dia berteriak kepada pria itu dan kembali tertunduk sambil menangis, gunting ditangannya terlepas dari genggamannya, Ibu Larry tampak seperti putus asa. Pria itu lalu mengambil sendok dimeja makan dan memutar – mutarnya di atas meja. “Kau tahu ini harus terjadi Karen, aku tak mau menyiksamu seperti ini, tapi ini sudah menjadi jalan hidup Larry , dia adalah The Savior..” bersamaan dengan lelaki itu menyebutkan kata the savior, guntur meledak diangkasa, suaranya sangat bergemuruh. Seperti tanda akan sesuatu yang dasyat akan terjadi. “Kehancuran dunia sudah semakin dekat Karen, Lusiver akan bangkit dan akan menguasai dunia ini,semua akan hancur ditangannya, dan cuma Larry yang bisa menyelamatkan dunia ini, karena dia adalah titisan Tuhan, sang Alfa dan Omega..” lanjut pria itu. Ibu Larry yang sebenarnya telah mengetahui hal itu sejak melahirkan Larry lalu berkata. “Tapi apa yang bisa dilakukan anak 19 tahun seperti dia? bagaimana dia bisa mengalahkan Lusi.., siapa? Makhluk fantasi yang kau sebut – sebut itu? Jangan mengada – ngada!!” Ibu Larry menatapnya dengan nada menantang. Tapi sekali lagi pria itu menjawab dengan tenang. “kau harus hati – hati dengan perkataanmu, Karen. Lusiver telah menunggu selama 19 tahun untuk bangkit, dan tahun inilah saatnya dia bangkit, ketika The Savior berumur 19 tahun, kita masi belum tahu apa yang ditunggu oleh Lusiver, tapi sebelum dia mengusai dunia ini, Larry harus menyadari kekuatannya.” Kata pria itu sambil menatap kosong keluar jendela. Air hujan menuruni kaca jendela yang sedikit terbuka. Angin masuk kedalam ruangan dapur makin mendinginkan suasana. “ini bukan main – main, Karen. Aku sangat mengerti perasaanmu karena kau yang melahirkannya, tapi yang harus kau ketahui ialah bahwa Larry lahir bukan untuk menjadi orang biasa tapi menjadi utusan Tuhan untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.” Ibu Larry tampak terdiam, dia berdiri dengan kekuatan penuh dan tertati – tati. Dia bersandar didinding. “Kapan kau akan memberi tahu dia?” kata Ibu Larry yang terlihat lebih tenang. “Saat aku mendapat perintah dari-Nya, sebentar lagi…” jawab lelaki itu. “Berarti sebentar lagi kau akan memisahkan aku dan anakku…” Ibu Larry mulai bersedih lagi, “Karen, aku berjanji Larry akan baik – baik saja, tentu restu darimu akan berbuah baik untuknya. Jangan bersedih lagi. Inilah jalan hidup Larry.” Pria itu berdiri dari kursi. Dia menuju kejendela dan menatap keluar.

Hujan sudah mulai reda, rintik hujan diatas genting rumah tak senyaring sebelumnya. Angin dingin juga sudah mulai tenang. Tampak beberapa tanaman kesayangan Ibu Larry rusak diterpa angin kencang, dan tampak yang lain tetap kokoh berdiri. Jalan didepan rumah masi sepi dengan pejalan kaki dan kendaraan. “Hari ini aku mendapat telepon dari sekolah, mereka menanyakan keberadaan Larry, apa ini semua ada hubungannya denganmu? Dimana Larry sekarang?” Ibu Larry tiba – tiba bertanya kepada pria itu. Tanpa berbalik dan menatap Ibu Larry pria itu menjawab “Tenang Karen, aku tahu dimana dia, dia sedang bersama Hope, teman sekelasnya,dan mereka berdua baik- baik saja.” Lalu pria itu berbalik sambil tersenyum kepada Ibu Larry. “Aku akan selalu menjaganya dari kekuatan jahat, Karen. Kau hanya perlu mempercayakannya padaku.” Ibu Larry keliahatan semakin tenang mengetahui Larry dalam keadaan baik. Tetapi jauh didalam hatinya dia masi saja tak terima dengan jalan hidup anaknya satu – satunya itu. Dia tak mungkin merelakan anaknya untuk sesuatu yang Larry tak mengerti. Tapi apapun itu dia tetap berusaha tegar dan kuat. Dari raut wajahnya terpancar kepasrahan dan harapan tentang Larry anaknya. “Terimakasih. Aku harap bersamamu dia selalu aman.” Ibu larry berkata pelan. Disambut senyuman dari pria itu. “Kau tampak berbeda, Clift..” kata Ibu Larry yang disambut aneh oleh lelaki itu mendengar namanya disebut untuk pertama kali. Dia berpikir ini awal yang baik. “Terakhir kali aku bertemu denganmu kau tampak sangat….” Ibu Larry tak tau harus menggambarkannya seperti apa. Dia membayangkan pria itu dengan wajah tampan bersinar, dengan dua sayap putih yang panjang, rambut perak bersinar, tali berwarna emas melingkar di perutnya,bawahan hitam, gelang biru laut bersinar dan bertelanjang dada. Hanya itu yang bisa dia ingat dari pertemuan 19 tahun lalu. Lalu jawab pria itu “Aku sengaja mengubah penampilanku, aku mengikuti Larry dengan wujud ini, karena aku pikir ini masuk akal baginya, tapi sampai saat ini aku belum pernah menampakkan diri secara utuh, aku masi mengawasinya.” Seketika itu juga pria itu berubah menjadi wujud aslinya. Dia tampak seperti yang digambarkan ibu Larry, gagah dan bersinar. “Karen, tampaknya aku harus pergi sekarang, tugasku hari ini untuk menemuimu telah selesai. Aku percaya kau telah menjadi ibu yang baik untuknya. Kau tak perlu kawatir karena aku akan selalu melindungi Larry. Dalam waktu dekat aku akan menemuimu lagi, sampai jumpa, Karen..” Cahaya sangat terang terpancar menyilaukan mata Ibu Larry, dengan reflek dia melindungi mata dengan kedua tanganya. Dan beberapa saat kemudian cahaya meredup dan Clift menghilang bersama cahaya itu. Ibu Larry menengok kesekitar dapur dan mendapati dirinya seorang diri saja. Bertemu lagi sejak 19 tahun terakhir membuatnya sempat berpikir bahwa Clift hanya mimpi masa lalu, tapi apa yang baru saja dilihatnya membuatnya sadar itu semua nyata.

Dia kemudian menuju ke meja makan, menarik kursi, dan duduk dikursi itu. Tak cukup lima belas detik dia terduduk lalu kemudian..“TING TONG!!” bunyi bell pintu membuatnya tertegun. Segera Ibu Larry bergesas keluar dari dapur dan menuju ke pintu depan. Saat dibukanya pintu, terlihat orang yang telah dinanti – nantinya sejak tadi. Larry telah pulang. Seketika Ibu Larry memeluk Larry depan pintunya dengan erat sambil menangis tanpa mempersilahkan Larry masuk terlebih dahulu. “Ibu kenapa…?” kata Larry yang juga membalas pelukan ibunya. Ibu Larry tak menjawab apa – apa. Dia cuma terlarut dalam kesedihan….
Read More..

04/11/08

PESPARAWI MAHASISWA X 2008

Pesta Paduan Suara Gerejawi yang di adakan pada tanggal 26 oktober – 2 Nopember 2008 telah usai. tapi bagi Ron acara ni terlalu berkesan untuk dilupakan begitu saja, karena itu Ron sengaja buat tulisan ni, banyak hal yang Ron korbanin untuk ikut pesparawi, awalnya ron mutusin buat ga ikut, tapi karna satu dan lain hal (ga perlu dibeberkan) akhirnya Ron mutusin jadi squad Vocalista Paradisso, dengan nekad n modal percaya diri (haha) upn veteran ngirim PSM nya buat ikutan pesparawi. Kenapa nekat? Karna kita latihan cuma satu setengah bulan, belum lagi hari efektif latiannya Cuma sebulan kalau dihitung hari benernya karena kita latian tidak setiap hari awalnya. Dengan sebulan itu psm kita harus belajar 7 lagu baru, koreo, n macam2. T_T, Belum lagi maba 2008 yang baru seleksi masuk PSM langsung ikutan pesparawi. Kenapa? (lagi – lagi karna hal yang tak perlu di jelasin disini karena begitu internalnya masalah ini).. ^^ namun kita ga patah semangat, walaupun 1 perunggu, 1 perak, dan 1 emas yang kita bawa pulang bukan menjadi prestasi yang sangat WOW buat psm kami, tapi mengingat perjuangan yang kita lalui, satu emas saja yang kita peroleh sudah merupakan hasil kerja keras luar biasa buat psm kami. Dan kami tetap bersyukur dengan pencapaian ini. Hidup Vocalista Paradisso!!!!

26 Oktober 2008
HUJAN DERAS DI JOGJA!!!!! Gara – gara itu keberangkatan kami yang seharusnya jam 5 sore tertunda sampai setengah 8 malam. Karna banyaknya kontingen yang belum ngumpul dikampus. Setelah perjalanan sekitar kurang lebih 3 jam akhirnya nyampe juga di Salatiga, DINGIN!! Hahaha.. langsung ke UKSW (Univ. Kristen Satya Wacana) untuk cek in ketemu ketua panitia, setelah itu kontingen upn langsung digiring ke Wisma Babtis Bukit Soka, lewati kuburan Cina yang bgs bgt.. hehe.. nyampe, makan, tidur. Gw sekamar 6 orang anak tenor semua, sebenarnya tenor bertujuh tapi satu orang nyusul. Zzzz….

27 Oktober 2008

Bangun pagi seger banget, halaman belakang berkabut, cuacanya sejuk, n dingin (kangen suasana itu!!). hari itu ada acara pembukaan Pesparawi yang ternyata seru banget. TAPI….!! Sebelum kontingen upn berangkat terjadi sedikit “kejadian” di bukit soka. Ni masalah makanan. Ga kayak kontingen lain yang semua pesertanya beragama Kristen atau Katolik, kontingen UPN punya anggota beragama Islam yang tak sedikit, lebih dari 10 orang, nah makanya ketika disiapkan menu makanan yang haram bagi mreka, itu sedikit membuat temen2 ga nyaman, pokoknya tiap ada daging selalu ditanya dulu. Hahaha!! Saking parnonya ikan aja yang di masak tepung sampe dikira B2, huahuha.. tapi itu cuma dua hari berlangsung, setelah tukang masaknya ngerti kita ada yang muslim, hari hari berikutnya jadi santai lagi. Hihi…^^

Setelah mandi langsung berangkat make almamater, acaranya pembukaan diawali dengan ibadah, terus ada choir dari UKSW nyanyi Shout To The Lord, *gw langsung ikt nyanyi karna hapal*, ada penampilan PS Akpol bawain “Roman Picisan” dari Dewi Dewi, lumayan menghibur, musiknya ngangkat banget. Yang paling seru Marching Band dari Akpol. Tiba – tiba ada sms “Ron, rombongan upn dimana? Aku mencari dirimu” dari dani temen italk. Gw membatin *bocah tau dari mana gw ikutan?* padahal sebenarnya gw mau kasi tau ntar aj abis acara pembukaan. Tapi ga jadi,langsung gw bales sms nya. Singkat cerita, ketemu di belakang ma temn2.. haha anknya kayak bola bekel lincah n rame, tapi yang namanya baru ktemu jadi agk canggung. He’s kind.^^

Peserta PESparawi banyak banget, dari seluruh indo, ada Univ. Negeri Maluku, USU, Univ. Palangkaraya, Univ. Papua, Unhas Makassar, UK Petra Surabaya, Atmajaya Jakarta. N banyak lagi.. tapi arak2an terhenti karena hujan deras turun tiba2.

Foto2, n balik lagi ke wisma. latian sebentar n istirahat.














28 Oktober 2008

Hari ni ada uji panggung, tapi lagi2 upn ada masalah, pelatih kami dapat masalah diperjalanan, jadi jadwal dia yang seharusnya tiba di salatiga jam 5, terundur ampe hampir jam 8. Akhirnya kita uji panggung tanpa pelatih. BETE! GM kami yang juga angkatan 2006 kayak gw jadi nangis, yaiyalah dengan angkatan yang masi lumayan ga berpengalaman kayak angkatan gw sebenarnya belum pantes, bener2 squad UPn hanya berisi orang2 ga terlalu berpengalaman tapi kami nekad n pede dong. Haha!! Yes!!

Akhirnya kita pulang dengan bête. Tapi karna gw nyium suasana ga semangat dalam bus. Gw spontan teriak “teman – teman semangat ya!!!” disambut “ya..!!!” gw lega.. tapi GM kami masi aja nangis dibelakang. Sampai di wisma, om heru (pelatih kita udah datang), kita kumpul di suatu ruangan, pelatih kami udah minta maap n ngasi semangat lagi. Setelah panjang lebar ngomong. “ok, yang sacra tinggal, yang ga ikut boleh balik kekamar.” Seperti yang udah gw utarakan ga semua anggota kontingen UPN kristiani jadi ada yang memilih ga ikut sacra. Akhirnya kita latian seadanya. Sampe malam itu kita belum ngapal lirik, kalau nada udah, belum lagi dinamika, yg sangat penting dalam paduan suara. Akhirnya om Heru mutusin besok bawa partitur saat tampil. (betapa tidak siapnya kita) Selesai latian, capek, ngobrol2 dikamar, tidur…

29 Oktober 2008

THE BATTLE’S BEGIN!!!

Hari pertama Sacra kita tampil di urutan 12 yang berarti kita nampil pagi. Sebelum tampil ketemu Dani lagi yang tampil gagah dengan jas ala ank2 PETRA.. sedangkan gw??!! make baju warna emas ga jelas yang gw sendiri kegedean, haha pokoknya ga bgt!! NYANYi!!!! Hauhauhuha.. ANCUR!! Kita kehilangan arah di bar terakhir padahal itu seharusnya jadi bar penutup yang ngegong!! Keluar ruangan, Cuma bisa meratapi nasib. Kayaknya kita paling ancur deh, kata beberapa teman. Om heru Cuma ngasi semangat, mungkin ini pertama kali terjadi sejak dia mimpin paduan suara yang gagal.. huhu.. kesiapan suatu tim mang menentukan segalanya.. T_T

Malamnya kita latian Gospel bentar, you know?? Yang namanya Gospel tu biasanya n seringnya ada unsure gerakan n tepukan. PSM gw gada, Cuma nyanyi diam. Parah bgt. Om heru ngerti bgt ni jauh2 hari, tapi dia tau kita gada waktu garap koreo buat Gospel karena koreo buat Folklore aja masi ga begitu kompak. Tiba – tiba muncul selintingan “gimana klo kita buat koreo aja malam ini??” dari salah satu anak, gw membatin *ok, mungkin bisa untuk beberapa orang yang cepet nangkep, tapi ga yakin semua bisa, yang ada malah semberawut n ntar nyanyi nya ancur” yaiyalah, masa’ ada tim garap koreo semalam sebelum lomba. Gila sudah. Untung klo personelnya orang2 berpengalaman, ni banyakan maba. Bukannya gw ngeraguin maba, tp ternyata keraguan gw dirasain juga om Heru, dia takut nyanyi berantakan jadi ga jadi deh.. tidur…zzz..

30 Oktober 2008

Saatnya bergospel ria!! Haha ngeliat kontingen2 lain pada bergerak dan bertepuk tangan, ga memadamkan semangat kami malam itu, pokoknya bernyanyi dengan baik aj. setelah bernyanyi kita berdoa bersama n sempat ngunjungin bazaar tapi ga jadi bli kaos gara2 Cuma bawa duit 30 rebu padahal harganya 60 n ga mau ditawar.haha..... pulang, makan, latian Folklore ampe capek bgt, sharing2 dikamar, tidur..


31 Oktober 2008

Dari siang udah siap make-up ala pak Raden. Mau bawain lagu ampar2 pisang, sama montor2 cilik. Koreo yang baru dilatih dua hari sebelum berangkat ke salatiga ni udah lumayan kompak, ga disangka hari tu bisa tampil baik n banyak yg suka terutama di montor2 cilik bener2 kayak ngelawak di atas panggung, semua pada ketawa liat koreo aneh bin ajaib hauhuaha…UPN mang gila klo koreo, tapi sayang tim koreo kita sudah… *ah malas bahas disini hehe…*

Pulang, n malamnya berangkt ke UKSW lagi ngeliat sisa kontingen yang belum tampil. Seru banget.


1 November 2008

HAHAHAHA!!!!!! Hari sangat memalukan buat UPN. *ga juga si, gw aj ma tmen2 gw yg terlanjur malu* LOL. Jadi sebelum dibacain pengumuman pemenangnya, ada ibadah singkat, sambutan, n konser dari paduan suara tuan rumah UKSW. Keren bgt.

Ada kejadian yg klo gw inget kayak males gw. hauhuhaa.. jadi pas pengumuman pemenang itu kita semua ngira langsung dibacain ternyata.. dimulai dari medali perunggu, n apesnya nama UPN V YK yang pertama disebut, sontak kita ngira kita juara tiga, kita betul2 bersuka ria, jingkrak2, ada yg nangis terharu juga. KENAPA?? Karena kita pikir SACRA yang notabene kita hancur malah dapat juara. Hauhah ternyata pengumuman pun terus berlanjut ampe ada yg dapat emas. Malu bgt gw. malah sempat disalam dani padahal mereka juara 2.. hauhuaha

Setelah itu Gospel, kita dapat perak, n yang paling membuat seneng folklore dapat emas. Walau bukan peringkat tiga, gw terharu juga ngeliat maba upn yang seneng bgt, ni pengalaman pertama mereka dengan latian yang tidak begitu optimal tapi bisa dapat emas, mereka pasti bangga. Gw juga. ^^

Sebelum pengumuman juara umum, kontingen gw dah pada balik, gatau napa. LO juga dah nunggu di bus. Banyak yang kecewa kenapa kita buru2 pulang. Padahal masi ada acaranya lain. Penampilan para pemenang juga keren banget, mang kualitas juara. Sebelum balik ngasi sesuatu buat sahabat gw dani yang kontingennya dibelakang gw. tanda perpisahan gt, walau waktu ketemunya singkat tapi berkesan.

Akhirnya kita pulang, n ga lupa ibadah ucapan syukur n doa berantai termasuk yang muslim juga gabung. Sampai sekarang kadang gw kangen suasana salatiga, tapi hidup harus lanjut, gw yakin ni bakal jadi pengalaman berharga mengenai pentingnya kesiapan untuk event2 berikutnya.

THX


Read More..