06/08/08

To My "Pitch"

Karena suatu malam kubertemu dengan seorang yang beda, sehingga sekarang gw punya pandangan hidup yang lebih luas lagi. Gw rasa hidup gw yang masi berumur 20 tahun ini udah banyak hal luar biasa yang gw lalui. Yang paling baru adalah ketika gw kenal dia. Gw rasa banyak hal yang gw dapetin hanya dalam dua minggu kita kenal. Gimana kita harus hidup didunia serba kepalsuan, gimana saat lingkungan tak bisa di ajak kompromi. Saat hanya tinggal dirimu di sudut kota yang menantikan Sesuatu yang mustahil seraya hembusan angin tak cukup menyegarkanmu.

Dia, yang begitu kuat melawan “normalnya” dunia harus hadir dengan perbedaan yang dia sendiri berontak. Gw bisa sangat merasakan apa yang dia rasakan. Dengan cepat pikiran gw yang biasa saja bisa tidak biasa karena dia. Gw rasa bisa menempatkan diri gw dengan tak perlu bersusah payah buat jadi kekuatannya. Gw harus bertanya kemana saat gw sadar apa yang gw lakukan bisa sangat salah, tapi disisi lain gw peduli ma apa yang dia hadapin.

Dalam setiap kata – kata yang gw keluarin gw pikirin matang – matang dengan maksud memberi sedikit kekuatan buat dia. Dengan rela gw menempatkan diri gw sampai pada titik yang seharusnya tidak gw lakuin. tak ada penyesalan atau keterpaksaan membantu dia keluar dari lubang itu. Dia jatuh tapi gw juga tidak mau jatuh di lubang yang sama dengan dia. Yang gw inginkan ialah ngulurin tangan gw buat dia yang masi ada di lubang itu. Karena sekali lagi dari lubuk hati terdalam gw, tak bisa melihat dia seperti itu walau gw juga harus berkutat dengan masalah hidup sendiri.

Gw yang sudah mengalami banyak hal dalam hidup ini pengen dia bisa jadi orang yang sekuat gw, pengen dia menjadi orang yang lebih kuat dari gw. Saat terpaksa gw katakan gw bukan orang tepat tuk bisa buat lo jadi pemenang. Tapi dengan sisa sisa kekuatan yg gw milikin saat ni gw pengan bantu dia.

*Aku tak sekuat yang mereka liat, tapi tenang rasa ini saat semua tau aku kuat*

Akhirnya keputusan yang sulit gw harus ambil, ditengah pikiran gw yang gak mau ninggalin dia dan pengen bantu dia sampai tuntas. Tapi dengan keegoisan gw, gw serahin segalanya buat dia bisa berusaha sendiri tanpa gw. gw mang brengsek..

Tapi satu hal bahwa ada sesuatu yang dia tak tau tentang diri ini, sehingga dengan berat mesti gw katakan hanya cukup sampai disini gw bantu, hanya cukup sampai disini gw berlaku. Gw dah pernah ngomong hanya akan menambah parah semuanya di kedua bela pihak. Yup, gw selfish, gw tak sanggup menyelesaikan. Tapi satu hal sebelum semuanya menjadi hitam, harus gw berlari sejauh mungkin. Berlari sambil menangis…

*Dunia mungkin tak memberi yang kau harapkan sehingga kau bisa berpikir dunia mengecewakan, tapi dunia juga dengan gampang bisa memberikan segalanya buat mu secara cuma – cuma, hingga pada akhirnya kau sadar bahwa kau berada dalam kegelapan*

Gw senang mengenalnya, selama dua minggu ni banyak hal penting yang gw dapetin.. beneran. At last gw mau bilang dari lubuk hati terdalam maapin gw..

Tidak ada komentar: