24/07/09

STAIRWAY TO GRANDEZA

Tanggal 13 Juli 2009 – 18 Juli 2009 menjadi minggu yang berkesan dan ga mungkin gw lupain. Dalam seminggu ini gw ngikutin Coaching Clinic “Stairway To Grandeza” yaitu karantina yang diadakan kusus buat 15 finalist Starway To Grandeza. “Starway To Grandeza” adalah ajang menyanyi yang diadakan BQ Production untuk mencari trio Grandeza.






Coaching Clinic diadain di Home Stay Talenta UGM selama lima hari. Dan selama lima hari itu juga banyak hal yang terjadi yang bakal gw critain disini. Lima belas finalist yang terpilih adalah anak anak muda jogja (16-25 thn) yang telah melewati audisi selama dua tahap hingga didapatkan 15 finalist yang akan berlaga dimalam final Trio Grandeza. Menurut data yang mendaftar untuk mengikuti audisi sebanyak 179 orang. Tahap satu adalah tahap penyisihan dimana tiap peserta menyanyikan sepengggal lagu secara acapella didepan dua sampai tiga juri. Ada dua bilik saat itu dan audisi tahap pertama diadakan selama dua hari. Audisi tahap pertama meloloskan 25 peserta yang kemudian melanjutkan untuk mengikuti audisi kedua seminggu berikutnya. Audisi kedua formatnya berbeda. Kali ini ke-25 peserta di berikan lagu lagu pilihan untuk dinyanyikan didepan juri dan komentator. Setelah itu beberapa hari kemudian nama –nama ke-15 finalist diumumkan untuk kemudian mengikuti Coaching Clinic di Home Stay UGM.

Satu hal yang penting buat gw cerita adalah keikutsertaan gw dalam ajang ini. Sebenartnya gw bukan termasuk dalam 15 finalist, bahkan bukan juga 25 finalist yang lolos tahap satu. Haha semua cuma mujizat yang terjadi. Tuhan ngerjain sesuatu yang bahkan ga gw pikirkan sama sekali. Gw adalah peserta yang bahkan tahap satu udah gugur. Jadi gini ceritanya.. *penting ga si??* Audisi tahap pertama gw ma anak- anak psm yang mendaftar ajang ini berangkat rame – rame sekitar sembilan orang. Dari kesembilan orang ini yang masuk ternyata banyak ada tujuh orang. Sisanya dua pulang gigit jari termasuk gw. jujur hari itu gw kecewa berat, karena menurut gw segalanya udah gw siapin matang, bahkan setelah melihat satu satu teman gw lolos gw semakin yakin bisa lolos juga, tapi lagu Sheila On Seven “jadikanlah aku pacarmu”, Kerispatih “Lagu Rindu* (yang satu ini ga gw siapin), dan Stevie Wonder “for once in my life” hanya mendapat komentar “kita ga lagi nyari vocalist SO7, tolong lagu yang lain, sama terimakasih mas kita belum bisa menerima” haha batin gw weeks yang dinilai apa ya? Akhirnya gw kluar ruangan audisi, dihampirin ank2 n gw gatau harus jawab apa, selain gw ga lolos. ^^ dua minggu berlalu bahkan gw udah lupa dengan starway to grandeza. Tiba – tiba gw ditelpon dari BQ Production untuk menjadi salah satu finalist. Gw awalnya ga percaya karena gw bahkan ga lolos tahap 1. Ketika gw konfirmasi ternyata salah satu peserta ngundurin diri, dan gw terpilih saat panitia menyeleksi kembali video – video audisi pertama. Singkat cerita gw langsung menandatangani kontrak finalist sambil masi ga percaya apa yang terjadi. Gw beruntung, gw ga perlu ngelewatin tahap dua, Tuhan begitu baik. Hanya bisa bersyukur. ^^

Dan kelima belas finalist adalah Amril, Andri, Clara, Desta, Dina, Elsa, Etha, Gema, Lian, Prima, Ronald, Sukma, Valent, Virlen (Vivi), dan Yusri. Lima belas karakter berbeda di kumpulkan dalam satu rumah untuk memperebutkan posisi trio Grandeza *lebay*, selain karakter vocal yang berkualitas, tiap – tiap finalist punya “sesuatu” yang dibawa ke karantina yang membuat suasana karantina menjadi tambah nyaman dan ga kerasa kompetisi didalamnya, layaknya seperti keluarga.















































































Day 1

Hari pertama jadi hari yang paling mendebarkan buat gw sendiri, karena banyak hal. Diantaranya gw blum kenal para kontestannya kecuali valent dan etha yang udah setahun ini bergabung di paduan suara yang sama *vocalista paradisso eksis*. Selain itu gw udah “lama” meninggalkan ajang ini dan tiba – tiba harus dihadapkan dengan situasi dimana keempatbelas finalist lainnya udah berusaha keras dan maksimal di babak dua sampe menjadi 15 besar. Gw kawathir ada anggapan miring terhadap gw, karena bagi gw itu bisa menghambat tujuan gw menandatangani kontrak itu. tiada lain selain mendapat pelatihan ini, bagi gw ni penting banget buat gw. kekawathiran itu gw tangkis dengan doa, gw benar – benar minta ma Tuhan mental yang lebih kuat dari baja.

Pagi itu sekitar jam setengah 7 gw jemput Etha untuk berangkat sama – sama ke Home Stay Talenta UGM, karena acara dimulai dengan registrasi peserta jam 7. Walau sempat kesasar *UGM kan luas mampus* tapi akhirnya bisa nyampe juga ke Home Stay dengan banner Starway To Grandeza yang udah terpampang jelas. Usai registrasi, gw menemui peserta yang udah kliatan saling mengenal satu sama lain. Dengan canggung gw menghampiri cowok berpostur tinggi dengan rambut Mohawk, ternyata namanya Amril,beberapa menit kemudia Valent datang, gw juga kemudian berkenalan dengan Andri dan menyapa Yusri. Finalist cewek lain ternyata kebanyakan berada dalam kamar yang disiapkan panitia. Pembukaan lalu dilaksanakan, semua finalist berkumpul di ruang depan. Ada sambutan dari prodir Rahmat Hidayat, Om Dirga, dan lain – lain. Disambutan ini Om Dirga mengatakan para finalist akan mendapatkan pelatihan dari orang – orang yang terbaik dibidangnya *lebay tapi beneran*, diantaranya IRFAN NAT (Vocal Director untuk harmoni nomor satu di Indonesia) Gokil!! Dia voc dir nya 3 DIVA, dan Dream Girls. Ada mas Wisnu untuk koreo, klo mas Wisnu ga usah diragukan lagi, jam terbangnya udah mendunia sampe ke Negara – Negara lain untuk classic dance, tapi kali ini kita mendapat tarian HipHop. The Best, ga ketinggalan Trainning Class yang berguna sebagai pemberi motivasi, success story, public speaking, showship, dan banyak lagi. Kelas ini diisi oleh Nur Achmad A. (pejabat legislative sekaligus juri di malam final Grandeza), Duta Sheila On Seven (pasti udah taulah.. keren bgt ni orang), dan Ita Dream Girls (personil Good L). Untuk pembentukan fisik (olahraga) di pegang oleh Pak Irwan (BRIMOB). Om Dirga juga mengharapkan agar semua finalist dapat memanfaatkan coaching clinic ini dengan semaksimal mungkin.

Setelah itu Olah Raga, olahraga di tujukan untuk persiapan sebelum koreo, gaya – gaya pemanasan ala polisi di lakukan disini dan diakhiri dengan push up (hahaha.. males gila), setelah itu istirahat semua peserta boleh minum dan sarapan (disini makanan selalu terjamin), waktunya gw untuk lebih mengenal mereka, name tag dibagikan sehingga dengan jelas gw bisa mengenal nama tiap – tiap kontestan, ada vivi *waktu itu masi jaim*, elsa, dan gema kontestan cowok terakhir yg gw kenal. Memasuki sesi koreo semua finalist kliatan semangat. Mas Wisnu memberikan beberapa gerakan dasar Hip Hop, sesekali gw ngelirik Etha n berbisik “gw beruntung bgt,…”

Lanjut yang latihan Vocal sama kang Irfan, walau abis koreo *capek..*, tapi latian vocal tetap yang paling ditunggu – tunggu. Kang irfan masuk ruangan ditemani asistennya pak Ikhsan. Dimulai dengan Sharing tiap finalis ditanya “apa itu bernyanyi?” masing – masing mengeluarkan pendapat yang berbeda beda. Kang Irfan juga ngajarin dan ngasi wacana tentang bagaimana lagu agar maksudnya bisa tersampaikan ke orang yg mendengarkan. Setelah sharing, lanjut pemanasan oleh pak ihsan. Setelah itu ambitus vocalizing. Setelah pemanasan selesai kang Irfan memberi waktu 5 menit untuk mempersiapkan lagu untuk dinyanyikan secara solo didepan kelas disaksikan olehnya,peserta lain, dan om Pur (kepala sekolah bagi ank2). Setelah 5 menit usai tiap kontestan menyanyi sesuai lagu yang sudah dipilih, urutan nyanyi sesuai abjad. Amril mendapat giliran pertama. Dia nyanyi keren bgt Fix A Broken Heart, kemudian Andri Tapi Bukan Aku *ni anak Josh Grobannya Starway*,Clara juga dikomentari baik oleh kang Irfan (kamu jadi standar penyanyi bagus untuk cewek disini), trus ada Dina,Elsa klo ga salah Christina Aguilera - Reflection,Etha nyanyi lagu Celine Dion – Because You Loved Me, Gema DMasivve - Merindukanmu, Lian Sheila Majid – Cinta Jangan kau pergi ,lalu Prima,dan gw nyanyiin lagu Chrisye – Seperti Yang Kau Minta *gabakal gw lupa komentar kang Irfan* , Sukma, Valent nyanyi Sampai menutup mata dari Acha Septriasa, Vivi lagu rame rame dari Glen Fredly, dan Yusri menutup dengan *lagi2* Sheila majid Cinta Jangan Kau Pergi. Setelah itu kang Irfan ngasi kesimpulan dan membagi kami menjadi 5 kelompok trio dengan undian kertas. Kelompok A Ronald Lian Sukma, B Andri Elsa Prima, C Yusri Valent Etha, D Amril Clara Dina, dan E Gema Vivi Desta. Kelima kelompok setelah terbentuk lalu di minta untuk mempelajari lagu wajib yang akan di bawakan pada malam final trio grandeza. Lagu wajib merupakan lagu ciptaan Pak Bugiakso (pendukung penuh Starway To Grandeza) yang berjudul “Rasa”. Masing –masing kelompok kemudian mengaransemen sendiri lagu rasa ini. setelah itu tiap kelompok dipanggil untuk menghadap kang irfan. Dimulai dari kelompok A. itu kelompok gw. tiap – tiap kelompok mendapat arahan dari kang Irfan serta aransemen baru yang mendekati dari aransemen yang kita telah buat, dengan kata lain kang Irfan memberi sentuhan di lagu itu agar lebih terasa harmoninya karena lagu ini dinyanyikan secara trio. Usai kelima kelompok mendapat arahan, langsung dilakukan recording hari itu juga, agar tiap kelompok bisa mendengar hasil dari aransemen masing – masing yang tentunya berbeda ditiap kelompok walaupun dengan lagu yang sama. Gaya ngajar Irfan Nat gokil bgt, dia punya istilah istilah sendiri untuk mengingatkan tiap finalist jika melakukan kesalahan. “Syhuu….” Katanya sambil “mengusir” tiap kelompok yang dianggapnya telah siap.

Setelah selesai latian vocal, kami beristirahat selama dua jam. Selain makan malam bersama, waktu istirahat kita gunakan untuk saling mengenal lebih dekat, disini makin terkuak pengalaman bernyanyi masing2 finalist. Contohnya Prima yang pernah menjadi bintang radio untuk kategori seriosa, gema finalist 14 besar LA Lights Indiefest, valent juara umum lomba nyanyi yang diadakan Pond’s, Lian yang pernah mengisi acara Natal sejogja di salah satu hotel ternama Jogja, Yusri dan Andri yang udah jd macan festival nyanyi di Jogja, Elsa yang udah sering mengikuti festival dan pandai bermain gitar kibord dan lihai mengaransemen lagu, Clara yang masuk babak penyisihan kelompok Mamamia 2008 di Jakarta yang sempat ditayangkan Indosiar, dan lain lain. Tak hanya prestasi, watak dan kebiasaan para finalist juga makin kliatan. Lima belas finalist juga menyempatkan diri untuk berjalan –jalan keliling UGM, untuk berfoto dan bersantai sejenak. *ada juga yg ngerokok, padahal diperaturan ga boleh* Usai istirahat para finalist memasuki kelas lagi yaitu training class motivator oleh Pak Nur Acmad. Disini masing – masing finalist ditanyai tentang tujuan hidup jangka panjang. Acara ini berlangsung selama kurang lebih dua jam. Setelah usai, Pak Dirga memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan hari pertama. Benar – benar hari yang melelahkan.

Day Two

Hari ini gw udah menyiapkan lebih lagi dari hari sebelumnya, vitamin kiriman orang tua udah gw minum, minuman penambah stamina juga habis sebotol setelah menyantap sarapan. Sebenarnya vitamin C dan B telah disiapkan panitia, tapi gw memilih vitamin sendiri yang gw bawa. Kelas pertama oleh Pak BRIMOB, sama seperti kemarin, gerakan – gerakan pemanasan kita praktekkan. Yang lucu disini Gema, karena posturnya yang gemuk jadi dia sulit melakukan beberapa gerakan sehingga buat yang lain cekakakan. *padahal gw juga ga bisa semua gerakan*, hari Selasa diakhiri dengan Push Up dan Shit Up *oh… no..*. Kelas dilanjutkan dengan Koreo, mas Wisnu udah menunggu kami di tempat koreo. Dimulai dengan menarikan gerakan hip hop yang sudah diajarkan kemarin dengan lagu bit Hip Hop yang keren banget. Setelah itu mas Wisnu menambah beberapa gerakan lagi, sehingga makin banyak gerakan yang harus dihapalkan. Mas Wisnu kemudian meminta masing – masing kelompok memperagakan gerakan yang telah diajarkan. Dimulai dari kelompok gw, kemudian selanjutnya sampai semua kelompok mendapat giliran. Tiba - tiba suasana di ruang koreo mendadak suram. *hehe mendramatisir*. Ada pak Bugi, om Pur, Om Dirga, om Dayat,pak Ikhsan, banyak panitia, dan seperti biasa, kamera masi setia menemani kegiatan kami. Kang Irfan tiba – tiba meminta kelompok B (Andri, Elsa, Prima) untuk mempertunjukkan kembali hasil latian dance hari ini. Musik pun dinyalakan kemudian mereka bertiga mulai beraksi *haha*, tiba – tiba kang Irfan minta Prima untuk mempraktekkannya sendiri. *gw langsung was was karena gw juga belum hapal semua gerakannya*. Prima kemudian mulai sendiri, sesekali dia tersendat dan disuruh mengulang lagi, teriakan “semangat” dari ank - ank membuat dia sedikit terobati. “Lo kok bisa ga hapal?” kata Kang Irfan, Prima Cuma terdiam disaksikan hampir semua pendukung acara Starway To Grandeza. “ok, ulangi lagi..” kata Kang Irfan. Prima mengulangi lagi tapi tetap saja kurang maksimal. “ini karena kamu ga serius.., kalo gitu mau sampai disini aja?, mau pulang??” kata Kang Irfan. Prima pun menjawab bahwa dia masi akan berjuang karena telah sampai sejauh ini. Tiba – tiba suasana tegang hilang seketika ketika panitia menyanyikan lagu Happy Birthday buat Prima, ternyata dia berulang tahun hari itu. Semua finalist ikut nyanyi sambil memberikan selamat buat “mba prima” *ternyata dia sudah 24 tahun*.

Acara dilanjutkan dengan makan siang, sambil bercanda gurau bersama. Oh ya tidak lupa juga, hari ini Desta membuat slogan para finalist. Kami saling menopang tangan dan meneriakkan Starway To… GRANDEZA… ^^

Kelas Vocal kembali dipegang oleh Kang Irfan, seperti biasa dimulai dengan latian pernapasan dan vocalizing oleh Pak Ikhsan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan BE DA ME NI PO TU LA… *sampai sekarang masi terngiang – ngiang* gunanya untuk latian pernapasan. Setelah itu Kang Irfan kembali melatih tiap tiap grup satu persatu.

Istirahat, kemudian lanjut ke Training Class Success Story oleh Ita Dream Girls, mba Ita ga datang sendiri. Ada teman – teman dari Good L, dan ada juga Mba Okta dari Starlight. Ketiganya cantik – cantik. Mba Ita mulai menceritakan kisahnya mulai dari audisi sampe menjadi finalist Dream Girls. Mereka juga menceritakan tentang cara mengajar Kang Irfan yang “ga biasa” itu. Sesi pertanyaan pun dibuka dan banyak dari finalist yang antusias bertanya, setelah itu ditutup dengan penampilan Good L. *keren bgt*.Hari kedua entah mengapa terasa lebih cepat dari hari pertama, dan rasa capek juga ga separah hari pertama.

Day 3

Hari ini olahraga dimulai dengan lari pagi keliling kompleks homestay UGM, lumayan capek juga *udah lama ga jogging*. Dengan berlengkapkan nametag dan kamera mengikuti disepanjang jalan, kami udah layaknya kontestan AFI *klo dulu liat tv kurang lebih kayak gini*. Sampai ke Homestay kami lalu melakukan pemanasan seperti biasa. Sarapan kali ini gudeg, entah mengapa pagi itu gw agak mual, jadi ga ikut sarapan, untung panitia yang super baik melapor ke Pak Dirga tanpa sepengetahuan gw, dan gw dibeliin roti. Puas mengobrol ma teman – teman , kita langsung menuju kelas koreo. Mas Wisnu ternyata telah mempersiapkan gerakan baru untuk lagu Rasa. Satu persatu gerakan dia peragakan didepan kami. Tapi kebanyakan dari kami malah pusing dan menjadi tidak semangat karena banyaknya gerakan tambahan yang sulit untuk dihapalkan dalam waktu singkat, apalagi kita harus focus dengan lagu yang kita bawakan. Akhirnya Mas Wisnu Cuma memberikan beberapa option gerakan yang boleh dipilih tiap kelompok. Selebihnya tiap kelompok bebas memilih dan memakai gerakan apapun yang telah diajarkan. Itu sedikit melelahkan mengingat lagu rasa yang akan gw bawakan belum gw hapal sepenuhnya.

Kelas Vocal dibuka dengan sedikit wacana tentang dinamika dan improve. Kemudian dengan tiba – tiba kang Irfan mengumumkan bahwa akan dibentuk kelompok trio baru, dimana kelompok trio ini sesuai dengan komposisi yang telah dia tentukan. Kelompok kedua ialah Andri Vivi Sukma, Amril Desta Clara, Yusri Prima Dina, Etha Gema Lian, Ronald Elsa Valent. Entah mengapa gw sangat senang dengan komposisi ini, yang jelas hari itu gw tambah semangat. Namun setelahnya terjadi desas desus antar para kontestan bahwa sepertinya sudah terlihat trio yang bakal memenangkan kompetisi ini, tak lain Amril Desta Clara. Kemudian kang Irfan menyuruh kami untuk mempelajari lagu baru berjudul “Akan Ku Kejar” yang dipelesetkan para peserta menjadi kejar kejaran. Kami juga di minta mempersiapkan lagu pilihan, kelompok gw memilih “Cinta” dari Melly Guslow dan Krisdayanti. Setelah kelompok Amril Clara dan Desta mendapat giliran menemui kang Irfan, kami semua berkumpul dihalaman belakang untuk membericarakan kelompok kedua ini. banyak dari kami yang jelas – jelas merasa ada “permainan” disini. Kalau buat gw sendiri, gw ga perlu bersikap seperti itu, karena sampai hari itu gw masi merasa orang yang beruntung bisa berada ditengah tengah mereka. Gw menyarankan ke teman – teman untuk meredam pikiran – pikiran negative tentang mereka. Apapun itu ini telah menjadi keputusan kang Irfan, kita harus terima dan tugas berikutnya adalah menampilkan yang terbaik untuk Sabtu nanti serta membuktikan bahwa kita pantas berada di 15 besar. Walau sebelumnya ada yang telah mengeluarkan statement untuk tidak melanjutkan lagi coaching clinic ini tapi mereka mendadak semangat lagi karena kita sama – sama telah berjuang sejauh ini. empat kelompok telah dipanggil dan tiba giliran untuk kelompok terakhir yaitu kelompok gw. Sentuhan kang Irfan sangat cepat buat kami bertiga, dan lagi – lagi komentarnya gakan gw lupa sampai sekarang. *thx*

Kelas terakhir untuk hari ini Training Class Showship, diisi oleh Duta Sheila On Seven. Dengan gaya santai yang casual Duta memasuki kelas, auranya langsung terpancar *lebay ni*. Duta langsung menceritakan tentang awal berkarir dia sampai sekarang. Mulai dari menjadi band pembuka untuk band ibu kota yang manggung di Yogyakarta. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari apa yang dia utarakan,dan ternyata Om Pur juga sangat berjasa dalam karir Sheila On Seven. Saat sesi pertanyaan di buka banyak finalis yang bertanya, diantaranya tentang bagaimana artis daerah bisa menembus ibukota, tantangan apa yang di hadapi, serta bagaimana bila dalam suatu kompetisi ada yang bermain “curang”. Kelas ditutup dengan Duta menyanyikan sepenggal lagu “mudah saja”, lagu favorit gw, dan ga lupa kami berlima belas berfoto bersama Duta.

Day 4

Hari keempat makin banyak tekanan yang terjadi, mental benar – benar teruji hari ini, selain para finalist belum benar – benar menguasai lagu wajib “rasa”, koreo juga mebayang – bayangi kami. Kegiatan dibuka dengan olahraga pagi bersama pak Irwan, lari pagi, dan pemanasan seperti biasa. Beda dengan hari – hari sebelumnya, hari ini ada beberapa finalist yang tak mengikuti olehraga yakni Elsa Valent Lian. Sebenarnya mereka sehat aja, tapi memang lagi malas. *hoho..*, setelah menyantap makan pagi, kami semua menuju kelas koreo seperti biasa.

Dikelas ini terjadi sedikit “kericuhan”, ternyata kelompok kedua yang telah terbentuk harus kembali diganti menjadi kelompok pertama, yaitu kelompok dengan undian kertas. Sontak gw dan beberapa teman yang sudah sangat nyaman dengan kelompok yang telah dibagi oleh Kang Irfan jadi ga terima. Pak Ikhsan yang mengumumkan berita “mengecewakan” ini meminta konfirmasi dari para finalist. Banyak finalist (lebih dari 50%) memilih kelompok dua, gw benar – benar mengutarakan kenapa harus pakai kelompok dua, dan gw ga menduga valent juga mendukung gw. *haha* padahal kelompok pertama dia, adalah sabahat – sahabat dia sendiri (Yusri, Etha). Namun keadaan tetap tidak berubah, tiba – tiba Etha mengutarakan perasaannya dengan sangat emosi. Dia sampai menangis, benar –benar terasa tekanan besar disini untuk dia. Pergantian posisi trio yang sangat mendadak ditambah lagi rasa nyaman yang udah dia dapatkan membuat dia ga sanggup menahan emosi. Gw yang udah nganggap dia adek sendiri jadi luluh juga. Akhirnya diputuskan untuk kembali memakai kelompok satu sebagai kelompok tetap. Gw Cuma bisa menghela napas, satu sisi gw ga boleh egois, tapi sisi lain gw ga bisa menutupi rasa kecewa gw terhadap system ini. Untuk beberapa saat keputusan ini sangat mempengaruhi gw, saat kelompok pertama dipanggil untuk latian koreo, gw benar – benar ga bisa konsentrasi. Setelah break, gw mendapat “ilham” di toilet. Yah.. gw berpikir bahwa gada gunanya gw bersikap seperti ini, gw udah sangat beruntung bisa bergabung disini, dan lagi gw ga punya masalah apa –apa dengan Lian dan Sukma, partner trio gw, mereka berdua sangat baik dalam segala hal. Begitu gw keluar dari toilet, secara mengejutkan Sukma datang dan ngomong “nald, aku udah capek dengan kek gini.., kamu pikir aku ga bisa liat kekecewaan kamu? Ketika aku dan kamu berdua Lian gaada, pas aku ma Lian berdua kamu yang gaada, rasanya cuma aku….” Gw benar – benar “terharu”mendengar itu, dengan cepat gw manggil Lian yang lagi dikamar, gw meminta komitmen mereka berdua untuk nyatuin hati kita bertiga, karena bagaimanapun juga kita ga nyanyi sendiri, kita trio. Setelah kita kumpul, gw meluk mereka berdua dan saling menopang tangan. Hati kami terasa satu kembali *drama banget tapi itulah yang terjadi*. Beberapa saat kemudian Pak Ikhsan menghampiri kami dan meminta kami menyiapkan lagu pilihan, kami memilih lagu dari Chrisye “Seperti yang Kau Minta”, Desta Vivi Gema memilih Ratu “Salahkah aku terlalu mencintaimu”, Andri Prima Elsa memilih Kerispatih, Etha Valent Yusri memilih Krisdayanti “Cobalah untuk setia”, dan Amril Dina Clara memilih “bila rasa ini rasamu” dari Kerispatih. Masing –masing kemudian mendapat bantuan aransemen dari kang Irfan. Kali ini Training Class ditiadakan karena kita difokuskan untuk latian lagu mengingat waktu tinggal dua hari lagi. Jam 9 kelas berakhir. Namun tidak untuk para finalist cowok, kali ini kelima finalist cowok diminta untuk berpakaian sekeren mungkin yang akan dinilai oleh para kontestan cewek. Ini adalah kali kedua kami diminta untuk “dandan”, sebelumnya hari Rabu kami telah diminta untuk berpakaian sekeren mungkin yang dinilai dan dikomentari oleh seorang wanita cantik *hehe, dia yang MC dimalam final*, komentar dia untuk pakaian yang gw pake “keren.. aku suka, cuman sepatu kalo bisa dibersihin, dan rambut dirapiin..”, karena komentar ini yang membuat gw tak acuh untuk berdandan keren di hari kedua, akhirnya dengan berpakaian seadanya ala Andy di Kick Andy gw tak mendapat simpati satupun dari kontestan cewek. *haha hari kamis paling memainkan mentalku.., thx God bisa gw laluin semuanya*. Setelah itu lanjut nonton Harry Potter and The Half Blood Prince di Empire XXI. Hari yang sangat melelahkan.

Day 5

Hari kelima karantina sangat berbeda dengan hari – hari sebelumnya, hari ini benar – benar dilakukan pemantapan performance tiap kelompok. Masing – masing kelompok berlatih sendiri – sendiri untuk vocal dan koreo. Hari ini olahraga juga ditiadakan.

Setelah sarapan dan minum vitamin, kami semua langsung menuju kelas koreo, tiap kelompok melakukan performance untuk lagu pilihan, namun tak benar benar bernyanyi dengan alasan save suara, karena setelah koreo kita semua akan di gojlok di vocal. Setelah itu, kelas vocal pun tiba. Kelompok yang mendapat giliran pertama adalah kelompok Andri Elsa dan Prima. Tiap kelompok diasah lagi vocal dan terutama untuk harmoni karena sekali lagi kita bernyanyi trio. Dengan disaksikan oleh Pak Bugiakso *papanya ank2 bgt* tiap kelompok berusaha menampilkan performance semaksimal yang kami bisa. Walau masi ada kesalahan disana sini, tapi sebisa mungkin performance selalu meningkat hari demi hari.

Sore sekitar jam empat, latian selesai. Kang Irfan memberi wacana tentang Celine Dion yang sangat professional dalam karir bernyanyinya, setelah itu kami dipersilahkan untuk istirahat dan mandi karena sekitar jam enam kami harus berangkat ke Pendapa Setupahing *kediaman Pak Bugi* untuk uji panggung dan penyesuaian dengan band pengiring. Waktu istirahat kami gunakan untuk sharing bersama, saling menguatkan dan tentunya bercanda.

Sampai di Pendapa Setupahing kami lalu makan malam bersama, dan kemudian langsung uji panggung. Masi ada trouble disana sini tapi kami benar – benar memanfaatkan waktu yang disediakan panitia. Sekitar jam 10 malam acara selesai. Hari karantina pun berakhir.

Day 6 (The REAL Battle)

Hari yang ditunggu – tunggu akhirnya datang juga, Sabtu 18 Juli 2009 menjadi hari yang menentukan bagi kami berlimabelas. Hari ini ada jadwal GR jam dua siang sebelum berlaga pada malam harinya jam tujuh. Pagi hari gw sukma dan lian berbelanja kostum di Ambarukmo plaza *tentunya dengan duit yang dibagikan oleh panitia ketiap finalist*, disana juga ketemu prima dan elsa. Kami bertiga sepakat untuk memakai merah. Setelah mendapat kostum kami pun berpisah dan siap untuk berangkat ke Pendapa Setupahing.

Setiba disana, kami langsung dimintai untuk GR. Dan kepercayaan diri yang udah gw pupuk langsung sirna ketika mic mengalami masalah, katanya suara gw ga lepas dan mendem. Padahal gw udah sangat maksimal rasanya. Gatau kenapa itu semua mempengaruhi gw seharian, ditambah lagi ketika kelompok lain tak menemui trouble saat GR, pikiran gw yang lumayan jernih paginya mendadak panic, gw hanya bisa curhat dengan teman – teman cowok, dan mendapat sedikit kelegaan. Malam ini harus all out apapun yang terjadi dalam benak gw. Waktu serasa makin cepat berlalu, kami pun mulai memakai kostum masing masing dan make up. Jamuan makan malam telah siap di taman belakang, setelah semua finalist turun dari ruang make up, kami pun beranjak ke halaman belakang. Disana sudah banyak penonton, dan semua panitia acara yang ternyata di jamu makan juga bersama kami. Rasanya senang banget bisa ketemu teman – teman yang seminggu ini ga bertemu, kami pun berkumpul bersama teman masing – masing sambil menyantap makan malam. Gw menahan untuk makan terlebih dahulu karena mengingat kelompok gw sebagai kelompok pembuka.

Setelah semua sudah menyantap makanan, kami pun dikumpulkan oleh Pak Ikhsan untuk berdoa bersama, beliau ingin agar semua pikiran negative, kecemasan, dan ketidaknyamanan semua dihilangkan. Gw benar – benar memanfaatkan momentum ini. Lima belas finalist kemudian bersiap dan menempati kursi yang telah disiapkan. Mc mulai menyapa para penonton tanda acara telah dimulai,lampu entah beribu ribu watt telah “mengamuk” dari tadi. Kemudian artis Regge dan band local membuka acara dan mencairkan suasana.

Tibalah giliran kontestan bernyanyi, dan tentu saja trio A yang pertama unjuk gigi. Gw Sukma Lian. Sebelum menaiki panggung kami bertiga punya moto SPEKTAKULER dan BOMBASTIS *hehe..*, and it works. Kami bertiga sama sekali tak canggung di atas panggung, pengalaman, persiapan, dan doa tentunya telah menjadi kekuatan tersendiri buat kami bertiga, pak Nur Achmad (salah satu juri) mengatakan terhibur dengan penampilan kami. Kalau untuk gw, itu adalah performance yang terbaik dari gw, selama seminggu karantina benar – benar gw manfaatin semua ilmu yang diberikan, sehingga penampilan kami ketika latian sampai di saat malam final benar – benar meningkat, Terima Kasih Tuhan atas semuanya.

Tapi tak hanya kami, semua kelompok benar – benar memukau juri. Kami berlima belas menampilkan apa yang diinginkan kang Irfan dan mas Wawan. Setelah beberapa saat setelah tampil, pengumuman tiga peserta yang menjadi trio Grandeza akhirnya dilakukan. Kami berlima belas naik keatas panggung, dan Lusi Laksita salah satu juri mengumumkan hasilnya. Sebelumnya pak Nur Achmad memberi sepatah dua kata untuk kami. Isinya kurang lebih agar kami berlima belas tetap menjaga rasa kekeluargaan siapapun yang terpilih, dan tentunya kami mengiyakan itu, lima hari yang singkat itu telah menyatukan kami.

Akhirnya ibu Lusi mengumumkan ketiga nama itu, yakni Clara, Desta, dan Amril. Gw ikut senang dengan keberhasilan mereka, apalagi untuk Clara. Merekalah yang layak menjadi trio Grandeza. Kami pun saling memberi selamat diatas panggung, dan menyanyikan lagu “kemesraan” bersama – sama. Kami pun merayakan hasil kerja keras kami berlima belas diatas panggung. Dan diakhiri dengan tos Starway To Grandeza. ^^

Ron gakan melupakan pengalaman ini, dan menjadikan ini semua satu langkah lagi menuju karir yang sebenarnya, Ron tau ga kebetulan Tuhan ngasi talenta yang luar biasa ini buat Ron, ini semua demi kemulian-Nya. Thx my Lord Jesus Christ, You’re the reason that I sing, also my family, love y all.


…………………………………………………………………………………….

Special Thanx to

  • Clara, adek yang paling baik selama diHomestay, thx bgt udah bangkitkan semangatku kapanpun itu. sukses selalu buat kamu, dan tetap ingat Tuhan disetiap langkahmu. GBU

  • Lian, partner trio paling gokil yang pernah aku temuin, aku paling ingat kata – kata ini “BIASA WAE BOLEH LO…” rajin sekolah ya Lian..^^

  • Prima, mba paling kalem di antara semua cewek Grandeza, nyanyi seriosa paling the best!!

  • Amril, bos asal Sulawesi ini keren lah, sukses selalu Amril, dan semoga dapat yang itu tu.. *Cuma kita yang tau..haha*

  • Dina, ni yang paling cuek n asyik diajak ngobrol, dancenya keren Din, pertahanin..^^

  • Desta, haha ni orang paling gabisa diam dah, tp ngangenin juga, kapan – kapan makan pizza lagi..!

  • Yusri, taunya si udah lama tapi baru akrab selama di karantina, tetap jd macan panggungnya Jogja..!

  • Vivi, haha ni finalist paling gokil sepanjang masa, paling jujur dan paling frontal, dan slalu bikin anak anak lain tertawa ampe suara habis..^^

  • Elsa, wuhuhu… finalist satu ini talented bgt dah, bisa main banyak alat music dan ngaransemen lagu, ampe ketemu di bandung y..^^

  • Gema, si teddy bear, suka makan, dan orangnya baik banget. Sukses selalu buat bandnya Gema..!

  • Valent, hehe ni drakula kecil, suatu saat kita akan satu kompetisi lagi, aku yakin, GBU..^^

  • Andri, Josh Grobannya grandeza ni, sukses selalu bro, keep singing…!

  • Sukma, thx udah jadi partner trio yang baik. Titi tiw…!!! Titi tiw…!!! Haha ketawa kamu paling fenomenal di Homestay..

  • Etha, dari awal masuk psm udah yakin adek satu ini nyanyinya ganas, tetap memperbanyak jam terbang, n caiyo kepengurusannya..^^

  • Pak Bugi, Hiks hiks.. terharu banget denger kata – kata bapak saat ngusap kepala aku di taman belakang, bapak udah aku anggap bapak kandung sendiri, bapak down to earth banget, pengen jadi orang sukses dan baik kayak bapak, semoga bapak dan keluarga selalu dilindungi Tuhan. Amin

  • Kang Irfan, hadooh kangen banget diajar vocal lagi, ga pernah ketemu orang yang cara ngajarnya segokil kang Irfan, thx ilmunya akan selalu aku pake. ^^

  • Mas Wawan, sukses selalu karir dance nya, aku sangat puas dengan pengajarannya, n ingat mas tetap “manual” haha..

  • Om Pur, thx om udah sangat perhatian dengan anak anak Grandeza, ditunggu link linknya. Hehe..^^

  • Om Dirga, Pak Dayat, Pak Ikhsan, terimakasih banyak udah percaya sama Ron untuk menjadi salah satu finalis, jasa bapak besar sekali.

  • Mba Okta StarLight, thx udah bilang ngefan ma aku, hehe, jgn2 cuma bcanda ya mba?? Hehe aku juga ngefan ma mba, sukses selalu StarLightnya..^^

  • Duta Sheila On 7, mba Ita Good L, para juri, pak Brimob, makasih banyak pengajarannya berguna banget.^^

  • Semua panitia Stairway To Grandeza makasih udah baik banget dan peduli sama kami, mba/mas Tiwi, Ambar, Ria, Nunung, Rina, Eko, Arie.

  • Vivi,Jojo,Tri,Nicho,Dessy,Iwan,Subhan, dan teman2 psm Vocalista Paradisso terima kasih banyak supportnya.



1 komentar:

etha mengatakan...

baru maen ke blogmu. teringat masa lalu..hahahahaahahahahahahahaha! ngapain kau tulis juga aku nangis! hoak!