Hari ketiga setelah pemberkatan nikah Chris dan Bianca, suasana adanya pengantin baru masi sangat terasa di rumah mertua Bianca. Benar saja, pasangan muda ini masi belum mempunyai rumah sampai saat ini. Rencana memiliki tempat tinggal sendiri memang sudah direncanakan oleh Chris jauh – jauh hari sebelum pernikahannya. Dirumah orang tuanya, Chris dan Bianca masi sedang menikmati rasanya jadi pengantin baru. Meraka sendiri masi merasa seperti pacaran. Baju pengantin yang dipakai oleh Bianca tergantung anggun di kamarnya, berikut bunga mawar putih pemberian suaminya masi terlihat segar diatas meja yang berbalut taplak berwarna putih. Kado – kado pernikahan pemberian para tamu masi belum terbuka semuanya. Beberapa tumpukan dengan berbagai ukuran terdampar di samping tempat tidur, bekas – bekas pembungkus kado masi ada yang berserakan tampak terlupakan oleh banyaknya urusan mendadak yang lebih prioritas dikerjakan setelah pernikahan selesai. Kerabat keluarga masi sering berdatangan ke rumah mereka mengucapkan selamat. Telepon pun sering berdering.
Semua tampak bahagia, terutama kedua pengantin itu, tampak mereka berdua sedang berdiskusi tentang sesuatu di ruang tengah, terlihat serius. Chris yang adalah sarjana Ekonomi yang telah bekerja selama 2 tahun di salah satu bank ternama tampak dengan potongan rambut baru, dia semakin terlihat maskulin dengan rambut bela samping dengan poni yang hampir menutup sebelah matanya. Bianca sendiri membuka usaha butik dengan sasaran konsumen wanita muda makin terlihat dewasa dengan potongan rambut ala penyanyi favoritnya Victoria Beckham. Ibu dan ayah Chris tampak mondar mandir dari ruang tengah ke kamar mereka. Sambil membawa barang – barang yang di bungkus dos.
Chris dan Bianca adalah pasangan yang sangat serasi, walaupun pacaran mereka singkat, hanya sekitar 4 bulan lalu kemudian langsung memutuskan menikah, tetapi mereka sudah saling cukup mengenal satu sama lain, begitu juga keluarga masing – masing. Semuanya tampak indah sampai rencana bulan madu mereka menghancurkan semuanya….
…………………………………………………………………………….
“Bu, perlu bantuan?” kata Chris yang masi duduk di sofa bersama istrinya. “ga usah,Nak. Tinggal sedikit kok, aku dan ayahmu sebentar lagi menyelesaikannya.” Kata Bu Norris sambil berlalu membawa kardus berisi gelas. “iya, gimana? Apa sudah ada rencana mau kemana?” kata Pak Dany pada anaknya yang juga membawa kardus tepat dibelakang Bu Norris. “sudah ayah, kami berdua memutuskan ke desa kecil diseberang
Dua hari setelah persiapan bulan madu mereka telah lewat. Tiba lah hari dimana mereka berdua akan bergegas menuju desa tujuan mereka untuk berbulan madu. Pagi itu cuaca sedang sangat mendukung keberangkatan mereka. Matahari tampak bersinar namun tetap sejuk pagi itu. Mobil pribadi yang telah siap tampak sedang dipanaskan oleh Chris. Pak Dany sibuk membantu Bianca mengangkat koper berisi pakaian. Sementara Bianca tampil seksi dengan rok mini motif macan tutul. Bu Norris pun tampak sedang memeriksa barang – barang bawaan anaknya karena khawatir ada yang tertinggal. “Chris, apa peta sudah kau bawa? Jangan lupa, mengingat ini pertama kali kau mau ketempat itu.” Kata bu Norris sambil merapikan barang dibagasi belakang. “udah bu, tadi Bianca sudah memberikannya.” Kata Chris yang sudah siap berangkat. Bagasi pun ditutup dan Chris keluar dari mobil untuk mencium ayah ibunya, disusul Bianca. “baiklah bu, pa, kami berangkat dulu” kata Bianca. “iya, hati – hati dijalan ya Chris, dan jaga istrimu yang cantik itu” bu Norris tersenyum kepada mereka berdua.
Mobil pun berjalan diiringi lambaian tangan Bu Norris dan Pak Dany kepada kedua anaknya. Tampak mobil yang mereka kendarai semakin jauh dari rumah. “mereka memang pasangan yang serasi.” Kata Pak Dany kepada istrinya. “iya, saya sudah tak sabar menimang cucu dari anak kita.” Sambil bergandengan tangan bu Norris dan suaminya masuk ke rumah mereka.
………………………………………………………………………………
Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, matahari pun mulai menyembunyikan dirinya. Senja yang mewarnai langit menjadi warna keemasan menjadi penghias perjanan mereka berdua. Di kiri kanan jalan tampak
“Chris, cincin pemberian mu ini sangat indah” Bianca berkata sambil melentikkan jari kanannya yang dihiasi cincin berlian. “mmm.. cincin itu memang pantas untukmu, sayang” kata Chris sambil melirik jari tangan istrinya. “tampaknya hujan akan turun, lebih baik kau mempercepat mobilnya Chris..” lanjut Bianca sambil menatap kelangit lewat kaca mobil. “tenang saja sayang.. kita pasti akan sampai tepat waktu, bukankah suasana dingin memang yang kita butuhkan saat malam pertama nanti?” kata Chris sambil tersenyum pada Bianca yang dibalas sedikit malu oleh Bianca. Selama Chris tinggal di rumah orang tuanya, mereka berdua belum pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri karena banyaknya kesibukan setelah pesta pernikahan. Dan mereka sudah merencanakan malam pertama mereka di desa yang mereka tuju. “sayang, aku mau tidur dulu ya, kau butuh sesuatu?” kata Bianca sambil mulai menutup matanya yang sudah berat. “baiklah sayang, kamu tidur aja, saya ga butuh apa- apa kok..” Chris lalu menekan tombol untuk merapatkan jendela. Dan mobil berlalu dengan kecepatan yang sedikit dinaikkan.
Jam digital pada mobil telah menunjukkan pukul enam, dan Chris semakin tidak sabar untuk sampai ketempat tujuan mereka. Dalam pikirannya dia telah mempersiapkan kejutan – kejutan apa yang akan diberikannya untuk istrinya tercinta. Pesta kecil – kecilan sambil menikmati red wine berdua, hadiah berupa kalung emas yang telah disiapkannya, serta fantasi seks yang telah dipikirkannya dari kemarin. “aku sayang banget sama kamu sayang” Chris berbisik sambil melihat Bianca yang sedang tertidur pulas. Hujan pun turun dengan sangat deras sehingga jarak pandang Chris berkurang. Dengan terpaksa dia menurunkan laju mobilnya. “DRUG..!!!” tiba – tiba Chris menabrak papan penghalang dijalan yang tidak dilihatnya, mobil pun tiba – tiba berhenti dengan tiba – tiba. “ada apa Chris?” Bianca terbangun dengan kaget sambil melihat didepan apa yang terjadi. “Aku menabrak sesuatu sepertinya, untung mobil kita tidak melaju kencang..” kata Chris yang juga shock sambil menghela napas. “kamu tenang ya, biar aku periksa dulu..” Chris pun mengambil jas hujan yang ada di dibawah kursinya, dan memakainya seraya membuka pintu yang disambut dengan guyuran hujan yang sangat deras. “hati – hati sayang..” kata Bianca sebelum kemudian menutup pintu.
Chris berlari kecil kedepan hendak mencari tahu apa yang terjadi, dengan langkah yang diwarnia percikan air Chris pun sampai didepan mobilnya. Dia melihat sebuah papan dengan ukuran 90 kali 60 cm yang baru saja ditabraknya telah lepas dari tiangnya. “apa ini?” kata Chris sambil menunduk dan berusaha membaca tulisan yang berwarna kuning pada papan itu. Tampak pada papan itu tulisan dengan huruf kapital “JALAN RUSAK! SILAKAN AMBIL JALUR LAIN!” Chris membaca tulisan itu dengan raut muka yang kelihatan kecewa. Chris pun berjalan pelan kearah depan dan mendapati jalan yang telah dibanjiri dengan air, tampak jalanan itu terputus karena rusak, dan tak bisa di lewati oleh kendaraan apapun. “ada apa sayang?” teriak Bianca dari dalam mobil. Chris pun lalu berlari kemobil dan masuk kedalamnya. “Jalan rusak, kita harus berbalik dan mencari jalan lain, tampaknya tadi ada jalur kekanan, mungkin kita bisa mencoba lewat sana” .”Apa kamu yakin kita bisa lewat sana?” tanya Bianca sambil menengok kedepan mobil. “semoga saja, tampaknya tidak ada jalan lain,kita sudah hampir sampai, sial sekali jalan ini!” Mobil pun langsung berbalik dan mencari jalan lain. Dengan muka yang tegang Chris mengendarai mobilnya. “Tenang Chris, kita pasti sampai” Bianca menenangkan Chris, “ah.. itu dia jalannya, kita coba lewat
Mobil pun berbelok dan melewati jalan yang tidak mereka rencanakan sebelumnya. Intensitas derasnya hujan sudah menurun, tapi masi saja Chris melaju dengan tidak begitu cepat karena trauma. Tampak kekesalan Chris masi terpancar di raut wajahnya ketika mereka mendapati jalan didepan mereka terbagi menjadi dua. Mobil pun berhenti sejenak. “kita lewat yang mana?” tanya Bianca pada Chris, “Coba ambilkan aku peta, mungkin kita bisa tau posisi kita” Bianca pun lalu mengambil peta dan memberikannya kepada Chris, dengan wajah yang kebingungan Chris mencari tahu posisi mereka,”Aku tak tahu dimana kita berada sekarang, menurutmu kita harus kemana?” tanya Chris sambil melihat dua jalan didepannya. “kita kekiri saja, tampaknya itu jalannya..” Bianca menawarkan jalan kiri kepada Chris yang tampaknya juga setuju. “baiklah, kita tak mungkin berbalik dan pulang, perjalanan ini juga bagian dari bulan madu kita” kata Chris yang akhirnya bisa tersenyum tipis.
Akhirnya mereka memutuskan melewati jalan kiri dan masi dengan hujan yang tak sederas saat mereka menabrak papan peringatan. Mobil pun melaju dengan lebih santai, Chris melihat kekiri dan kekanan dan berharap menemukan tempat untuk bertanya dan berteduh untuk sejenak. Tetapi yang dilihatnya hanya hutan dikiri dan dikanan jalan, suasana pun makin mencekam ketika kabut mulai terlihat didepan mereka sehingga membuat jarak pandang Chris makin berkurang. Bianca melirik jam digital pada mobil mereka dan waktu telah menunjukkan pukul 20.05. Rencana awal mereka untuk tiba lebih cepat tertunda karena jalan yang rusak, dan sekarang mereka masi mencari – cari jalan ketempat tujuan mereka.
Saat mobil melaju sedikit kedepan tiba – tiba mereka berdua merasakan ada yang aneh dengan kendaaran mereka. “Kenapa Chris?” kata Bianca sambil menatap suaminya. “aku tidak tahu, tampaknya ada masalah dengan mesinnya, kita berharap saja ada tempat tinggal dekat sini untuk istirahat sejenak.” Kata Chris yang masi sibuk melihat kiri dan kanan jalan. “DRUG!!” mobilpun tiba – tiba terhenti. “Sial!!
Tak jauh dari belakang Chris, Bianca melihat bayangan sesuatu yang tampak menuju kearah Chris, lama kelamaan tampak jelas, seperti bayangan manusia. Tak satu, tak dua, tapi tiga. Satu diantara terlihat memiliki badan yang lebih besar dari yang, ketiganya terlihat kekar. “Chris!!! Lihat dibelakangmu!!” teriak Bianca pada Chris. Chris pun berbalik melihat apa yang terjadi.. “Halo pak, bisa kami bantu?” salah satu orang dari ketiga orang itu berbicara pada Chris dengan sopan hendak menawarkan bantuan. “oh.. oh.. iya, ini mobil kami sedang mogok, kami mau menuju ke…” Chris ingin menyelesaikan ucapannya yang langsung dipotong oleh salah satu dari ketiga orang itu yang tampak dengan kumis dan jenggot yang tebal. “oh,jangan sungkan, kami akan membantu Anda membetulkan mobil ini.” bersamaan dengan itu dua dari mereka menuju kesisi kiri dan kanan mobil. Mereka berdua tampak menengadahkan wajah kekaca dan melihat isi mobil Chris. “Didalam ada istriku..” kata Chris tersenyum pada mereka berdua, tetapi Chris agak cemas dengan gelagat mereka. Bianca terlihat sangat cemas didalam mobil tapi Chris memberi kode padanya untuk tenang. Salah satu pria bertopi disisi kanan mobil menatap temannya yang berdiri disamping Chris. Tiba – tiba pria disamping Chris mengambil benda tumpul berupa kayu yang telah disiapkanya. “BRUG!!” dengan cepat pria itu menganyunkan kayu itu kekepala Chris yang langsung terjatuh ketanah. Darah mengalir dari kepala Chris tapi tak begitu banyak. Tampak pria disebelah kanan mobil memberikan kode pada pria yang memukul Chris, tanda puas. Bianca yang tak percaya melihat apa yang baru saja terjadi, dia menjadi sangat ketakutan didalam mobil melihat suaminya diserang orang yang tak dikenal.
Dengan reflek dia pun langsung mengunci kedua pintu belakang yang tak terkunci, dia melihat ketiga pria itu tersenyum puas, Bianca dengan sigap mencari benda – benda yang bisa digunakannya untuk melawan kali kali ketiga orang itu berhasil masuk. Ketiga pria itu mulai berkumpul di satu sisi mobil, dan tampak sedang berbicara satu sama lain. Bianca semakin khawatir di dalam mobil, wajahnya sangat panic ketika melihat ketiga pria itu mulai mendekati tiap kaca mobil yang berbeda. Sementara Chris masi tak sadarkan diri dan tergelatak di depan mobil. Satu pria terlihat mulai menggedor – gedor kaca. “Ayolah manis, bukakan kami pintunya, kami tak akan berbuat macam – macam..” kata pria yang bertopi dari luar mobil sambil tersenyum pada Bianca. Dan tentu saja Bianca tak percaya dengan kata – kata mereka sehingga dia tetap berdiam di dalam mobil dengan perasaan sangat ketakutan. “mau apa kalian..? jangan ganggu saya..!!” teriak Bianca dari dalam mobil. Tetapi ketiga pria itu tetap saja tersenyum, salah satu pria yang bertubuh paling besar memainkan lidahnya tampak seperti serigala yang siap menerkam mangsanya. “Ayolah manis… buka pintunya, kau tak mau
Salah satu pria yang bertopi itu pun mulai masuk kedalam mobil, “ayo manis.. aku tak akan menyakitimu kalau kau tenang..” dengan perlahan pria itu mendekati Bianca… “mau apa kau…?” Bianca tampak ketakutan sehingga suaranya mendesah, dia seperti tak bisa teriak lagi. Saat pria bertopi itu semakin mendekat dia pun langsung mengambil sapu tangan yang telah dilumuri cairan untuk membius. “mau apa kau!!” teriak Bianca lebih keras. “sudah.. cepat laksanakan aku sudah tak tahan ni…” kata salah satu pria yang berbadan paling pendek diantara mereka bertiga dari luar mobil. Pria bertopi itu segera menyodorkan sapu tangan itu hendak menutup mulut Bianca, Bianca dengan kekuatan sisa berusaha melawan tapi ternyata kekuatan pria itu terlalu besar. Dengan mudah pria itu telah menempelkan sapu tangan itu. “Mmm,,,mmm,,,,ammh” suara Bianca tampak ingin mengucapkan sesuatu ketika mulutnya telah tersekap kain. Tak sampai 10 detik Bianca pun tertidur lemas. “sudah bos, sekarang kita bawa mereka berdua..” kata pria bertopi itu kepada pria bertubuh besar diluar mobil. “kerja bagus…! Kita lakukan sekarang!!” mereka bertiga pun membawa Bianca dan Chris yang sama tak sadarkan diri ketempat mereka..
……………………………………………………………………………….
Disuatu tempat persembunyian yang lebih bisa disebut gubuk mereka berdua disekap didalamnya, dengan badan mereka yang diikat tali tambang yang kuat saling membelakangi di satu tiang didalam tempat itu. Tampak satu pria bertubuh paling besar yang disebut BOS oleh yang lainnya sedang sibuk merapikan cambangnya didepan cermin yang telah pecah bagian sampingnya. Dengan perlahan dia merapikan cambang yang sangat lebat itu. Sesekali dia menengok kearah Chris dan Bianca alih alih mereka berdua telah sadar. Satu pria lagi yang telah melepaskan topinya sedang duduk disudut ruangan sambil meminum minuman keras langsung dari botolnya, dia menatap tubuh Bianca dari bawah sampai keatas sambil tersenyum menakutkan, dalam pikirannya telah siap fantasi fantasi seks yang membuatnya bergairah. Satu pria lagi yang bertubuh paling kecil tampak sedang mengasah beberapa pisau, dengan wajah sadis pria itu mengangkat pisau yang baru saja diasahnya. Tampak berkilau pisau itu yang terkena sinar lampu diruangan itu, dan beberapa pisau juga tampak telah terasah, seperti telah memanggil untuk digunakan. Kadang mereka bertiga saling bertatap tatapan seperti mengisyaratkan sesuatu.
Diluar hujan masi saja turun dan semakin deras. Lingkungan itu tampak sangat sepi dan tak berpenghuni. Kilat menyambar dan angin juga berhembus kencang. Setelah puas merapikan cambangnya pria yang bertubuh besar itu lalu berjalan kearah perapian yang berisi kayu – kayu bakar. Pria itu menyalakan api hendak menghangatkan ruangan.
“DUARRR!!!” lagi – lagi petir menyambar. Dan ternyata petir itu telah membangunkan Chris dari ketidaksadarannya. Dengan usaha keras dia membuka matanya perlahan – lahan, tampak pandangannya masi kabur sehingga ia tidak tau pasti dimana dia. Kepalanya masi terasa sedikit sakit, Chris ingin menyentuh bagian kepalanya yang masi terasa sakit ketika dia sadar bahwa tangannya terikat. Dengan sekuat tenaga dia berusaha melepas tapi tali tak bergeming sama sekali. Pandangannya makin jelas dan akhirnya dia sadar bahwa dia sedang disekap dalam suatu tempat berisi barang – barang bekas yang telah usang. Tampak sofa yang telah tercabik cabik, dan meja yang kayunya telah lapuk terpampang didepannya. Korden yang robek menari –nari tertiup angin kencang dari luar. Chris berusaha menengok ke belakang dan melihat Bianca yang belum sadarkan diri, “Bianca..Bianca… bangun..” bisik Chris pada Bianca yang ada tepat dibelakangnya. Tetapi Bianca masi saja tidak merespon. “Bianca…Bianca.. dengarkan aku, kita harus keluar dari sini.. Bianca….” Sekali lagi Chris berusaha membangunkan Bianca. Dan ternyata usaha Chris yang kedua berbuah hasil. Bianca terbangun dari ketidaksadarannya.
Dengan perlahan mata Bianca terbuka, dan dia pun dengan cepat sadar bahwa dirinya masi dibawah kekuasaan tiga penjahat itu. Dia melihat salah satu pria sedang menatapnya juga. Sesaat dia terkaget dan mengalihkan perhatiannya. “Plok..Plok..Plok…” pria yang yang telah melepaskan topinya menepukkan tangannya. “Bagus!! Ternyata putri tidur kita telah terbangun!!” lanjutnya sambil mendekati Bianca, “Mau apakau?! Kau sentuh dia, akan kubunuh kau!!” bentak Chris pada pria itu. “hahaha… bisa apa kau,ha? Kau sekarang tak bisa berbuat apa – apa..” dengan wajah yang menakutkan pria bertubuh besar itu mendekati Chris.. dan berbicara tepat didepan muka Chris, sehingga ia bisa mencium aroma alcohol dari mulut pria itu. “Kau tau? Waktumu tinggal sedikit… Kau akan mati sebentar lagi ditangan kami..hahahaha..” pria dengan tubuh paling kecil pun mulai memainkan kedua pisau yang telah diasahnya. Bunyi sayatan pisau itu membuat Bianca sangat cemas. “kalian berdua ditakdirkan masuk perangkat kami..” , “Jadi kalian yang menyebabkan mobil kami mogok? Tanya Chris yang semakin emosi. “Kau tau jawabannya…” kata salah satu pria yang memakai kembali topinya.
“Tolong lepaskan kami,kami tak berbuat salah apa – apa kepada kalian…, kami hanya pasangan baru yang ingin berbulan madu.. tolong lepaskan kami..” mohon Chris yang pasrah dengan keadaannya. Bianca hanya terdiam seperti memikirkan sesuatu, dia tak berkata apa – apa sejak dia sadar. Hanya tatapan kosong menatap lantai. Sesekali dia tersenyum tanpa arti. “hahaha.. tampaknya kau sudah putus asa.. ini menjadi lebih mudah buat kami..” mendengar itu Chris semakin tak mampu lagi berbuat apa – apa. “Tampaknya istrimu yang cantik ini diam saja, apa kau rela jika aku bersetubuh dengannya..?” kata pria yang bertubuh besar, “Apa? Kau jangan macam – macam dengan istriku!! Jangan sentuh dia sedikitpun!!” bentak Chris sekali lagi, tapi bentakan itu sama sekali tak diacuhkan oleh para pria itu. Pria bertubuh besar itupun berjalan mendekati Bianca yang masi saja terdiam. Pria itu langsung dengan tanpa ragu mencium leher Bianca, Bianca sedikit bergeming tapi seperti menikmatinya. Chris yang semakin gelisah menyaksikan istrinya digerayangi pria itu. “Lepaskan dia!!! Bunuh saja aku, tapi lepaskan dia…” kata Chris memohon dengan lesu. “Kami memang tidak membutuhkan mu disini,tapi istrimu sangat kami butuhkan” kata pria yang memegang pisau disudut ruangan diwarnai gelak tawa kemenangan oleh dua rekannya. “tolong lepaskan dia…” Chris memohon lagi.
Tiba – tiba Bianca berbicara dan mengagetkan semuanya. “Sudahlah Chris.. yang mereka butuhkan cuma aku.. , Tuan – Tuan.. lepaskan tali ini dan aku akan melayani kalian sampai kalian puas. .” Bianca lalu menatap pria bertubuh besar itu sambil tersenyum nakal. “apa yang kau lakukan Bianca?” kata Chris berontak. “hahaha.. tampaknya kita tak akan kerepotan lagi dan malam ini kita akan berpesta!!” timpal pria bertopi. “Dengan senang hati sayang…” Dengan sigap lelaki yang bertubuh besar lalu melepaskan tali yang mengikat Bianca, pria itu pun mundur beberapa langkah menunggu aksi binal Bianca. Bianca lalu melangkah kedepan menuju pria itu secara perlahan,langkahnya dibuat seksi dan menggairahkan, langkah demi langkah makin merangsang pria bertubuh besar itu. “kau mau ini?” kata Bianca sambil mengangkat sedikit rok mini yang dipakainya. Setelah tepat didepan pria itu, sesuatu yang tak diduga oleh Chris akan dilakukan Bianca terjadi. Bianca lalu melompat kebadan pria itu sehingga tampaklah posisi badannya yang diangkat oleh pria itu. Mereka lalu bercumbu dengan panasnya, seperti tak peduli disekitarnya Bianca begitu sangat terlatih bercumbu. Tampak satu persatu pakaian Bianca terlucuti tapi Bianca begitu sangat menikmatinya tanpa memikirkan bahwa suaminya menyaksikan semuanya dari bayangan cermin. “Tolong hentikan.. apa yang kau lakukan Bianca?” kedua pria yang lain hanya melihat dengan tersenyum puas dengan apa yang dilakukan bosnya dan Bianca.
Bianca menjadi semakin liar, saat semua pakaiannya telah terlucuti, dia melakukan aksi lain yang membuat Chris semakin tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bianca mulai membuka celana pria itu dan melalukan oral seks pada pria bertubuh besar itu. “terus sayang.. kau sangat hebat..oh..” erangan pria itu membuat Chris menundukkan kepala. Dia ingat beberapa jam yang lalu dia ragu menanyakan apa Bianca mau melakukan itu padanya, tapi ternyata yang dia lihat sekarang istrinya melakukannya pada seorang pria berotak bajingan. Aksi pun terus berlanjut saat pria itu mengajak salah satu partnernya bergabung untuk menikmati tubuh Bianca bersama – sama. Sesekali Chris masi melihat aksi mereka walaupun hanya dengan bayangan cermin tapi apa yang dilihatnya sangat sulit dipercaya. Istri yang dicintainya melakukan hubungan persetubuhan didepannya. “Ya Tuhan.. apa yang dilakukan oleh Bianca? Apa ini rencana dia? apa dia melakukannya buat ku?” Chris membatin. Sementara itu desahan dari Bianca dan kedua pria itu makin membuatnya tersiksa. Pria yang satu lagi hanya asyik melihat pertunjukan seks live yang jarang dilihatnya sambil tetap memainkan dua mata pisau yang dipegangnya. “Tolong hentikan!!!! Jangan lakukan lagi!!!! Bianca apa yang kau lakukan? Kita ini pasangan suami istri..Bi..an..ca..” Chris yang tak sanggup lagi melihatnya berkoar – koar hingga tertatih tatih menyebut nama istrinya.
“Tampaknya suamimu itu sangat mengganggu malam kita, sayang, oh..teruskan” kata pria bertubuh besar itu dengan mata tertutup masi menikmati seks yang ditawarkan Bianca. “apa yang mesti kita lakukan sayang buat dia?” tanya pria itu pada Bianca. Sejenak Bianca menghentikan aksinya dan berbalik melihat Chris. “Bunuh saja dia..” kata Bianca dingin. Mendengar itu Chris seperti tertimpa gunung. Dia sangat shock mendengar kata – kata itu keluar dari mulut istrinya. “wah wah.. tampaknya permintaan tuan putri sama dengan keinginan kita..” kata pria bertopi yang juga melakukan aksi bejatnya bersama Bianca. “Bunuh dia!!” lanjut dia memerintahkan pria yang memegang pisau untuk membunuh Chris.
Dengan sigap,pria yang memegang pisau itu berjalan pelan kearah Chris. Setelah berhadapan dengan Chris dia kemudian memainkan dua mata pisau persis didepan hidung Chris. “Ada permintaan terakhir…?” tanya pria itu dengan kejinya. “Ada..” kata Chris tenang. “ Cepat bunuh saya, saya lebih baik mati daripada berada bersama kalian orang – orang bodoh..” lanjut Chris dengan sedikit tersenyum sambil menatap Bianca dengan tatapan dalam lewat cermin didepannya. “Hahaha.. sombong sekali kau!” kata pria didepannya. Tampak Bianca sudah benar – benar tak peduli lagi pada Chris. Kemudian tanpa menunggu lagi pria itu melayangkan tusukan pertama ke perut Chris “ARG…!!!* dan kedua kalinya “AARRRG…!!” sekejap tertunduk karena tusukan itu. Penglihatannya mulai kabur, dan dia sempat berkata dengan suara pelan tertatih tatih “Bit…ch…..” lalu kemudian dia menutup mata untuk terakhir kalinya.
…………………………………………………………………………………………..
Sementara itu di rumah Chris, tampak sangat sepi. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.45 dan tampak Bu Norris dan suaminya telah tertidur lelap. Semuanya tenang saat tiba – tiba foto pernikahan Chris dan Bianca terjatuh dari meja. “PRANK…!!!!” suara itu sangat keras mengagetkan Bu Norris dan Pak Dany yang dengan segera menuju keruang tengah. “apa itu Dany?” kata Bu Norris dengan raut muka yang kawatir mengira ada yang menyelinap masuk rumah. “oh.. ini cuma foto Chris yang terjatuh” kata Pak Dany menenangkan istrinya. “Foto Chris? Aku jadi kawatir ada Sesuatu terjadi pada mereka..” kata Bu Norris sambil menggenggam baju suaminya. “ah tenang saja, paling mereka sedang membuat cucu untuk kita..” Pak Dani lalu mengajak istrinya untuk tidur kembali dan Bu Norris pun kembali tertidur tanpa mengetahui bahwa Chris telah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar